Nama : Nova Rahmadani
Nim : 0310162057
Jur/Sem : Pendidikan Biologi-2/V
KETERKAITAN UNSUR HARA PADA TANAMAN
DENGAN AL-QUR’AN

Artinya: “Dan tanah
yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah, dan tanah yang
tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami
mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur (Q.S
al-A’raaf.58)”.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa
Allah menciptakan beberapa macam tanah diantaranya yaitu tanah yang subur yaitu
tanah yang dapat digunakan sebagai media tanam. Dijelaskan bahwa pertumbuhan
tanaman sangat ditentukan oleh struktur dan tekstur tanah, unsur hara tanah
yang tersedia dalam keadaan optimum dan seimbang.
Tanah jarang sekali mempunyai
kemampuan yang cukup untuk menyediakan semua elemen esensial sepanjang waktu
sesuai dengan kuantitas yang cukup bagi tanaman untuk dapat berproduksi dengan
baik. Kesuburan tanah adalah suatu kemampuan tanah untuk menyediakan hara dalam
tanah dengan jumlah yang cukup dan seimbang. Suatu tanaman akan tumbuh dengan
subur apabila unsure hara yang dibutuhkannya tersedia dengan cukup. Unsur hara akan
tersedia melalui pelapukan dan pembusukan bahan organik atau melalui perombakan
( Lakitan, 1993 ).
Tanaman memerlukan berbagai macam
unsur, tetapi yang paling banyak adalah karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
dan nitrogen (N). Karbon, hidrogen, dan oksigen merupakan hasil asimilasi atau
fotosintesis yang tertinggal di dalam tumbuhan dan merupakan senyawa organik.
Unsur-unsur lain yang terdapat di dalam tubuh
tumbuhan jumlahnya sangat kecil, jika tumbuhan tersebut dibakar maka akan
menjadi abu, sedangkan senyawa organic akan hilang dalam bentuk gas.
Unsur-unsur kimia yang diperlukan tumbuhan diperoleh dari 2 macam sumber, yaitu
dari atmosfer dan dari dalam tanah yang diserap oleh akar.
Unsur hara yang merupakan zat
makanan untuk tanaman dibagi dalam dua golongan, yaitu ( Lakitan, 1993 ) :
a. Unsur hara makro, yang terdiri dari
: zat arang, oksigen (O), hydrogen (H), fosfat (P), kalium (K), kapur,
magnesium (Mg) dan belerang.
b. Unsur hara mikro yang terdiri dari : zat
borium, khlor, kuningan, besi (Fe), mangan (Mn), molybden, dan seng (Zn). Yang
kadang-kadang masih diperlukan juga silium (Si), natrium (Na), dan kobalt (Co).
Secara keseluruhan dari hasil
analisis ragam dapat diketahui bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kompos
kotoran sapi tidak memberi pengaruh yang nyata terhadap semua variabel
pengamatan tanaman jabon umur 4 bulan. Hal ini diduga diantaranya karena waktu
pemupukan, faktor lingkungan, dan tempat tumbuh tanaman. Pemupukan biasanya
dilakukan pada permulaan awal musim hujan, agar unsur-unsur hara yang
terkandung dalam pupuk dapat melarut ke dalam tanah sehingga tersedia bagi
tanaman (Sutedjo, 2010).
Pada penelitian ini pemupukan
dilakukan pada musim kemarau, sehingga diduga proses mineralisasi pupuk kompos
oleh air menjadi terhambat karena tingginya proses penguapan atau evaporasi. Ketinggian
tempat hanya berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jabon. Jumlah daun
dihitung pada akhir pengamatan yang berdasarkan pada rata-rata jumlah daun seluruh
tanaman di dalam kelompok ketinggian tempat. Pengamatan menunjukan pada ketinggian
118 m dpl dan 116 m dpl memberikan pengaruh yang nyata hanya terhadap jumlah daun
pada umur 4 bulan. Pada ketinggian 116 m dpl memberikan pengaruh terbaik dengan
rata-rata 11 helai daun, dibandingkan pada ketinggian 124 dengan rata-rata 9
helai dan ketinggian 118 dengan rata-rata 10 helai daun (Jurnal Sylva Lestari,
2014)
Berdasarkan hasil penelitian dalam
jurnal sylva lestari, (2014) dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dosis pupuk kompos kotoran sapi
tidak berpengaruh nyata terhadap semua variable pengamatan tanaman jabon
2. Ketinggian tempat berpengaruh nyata hanya
terhadap jumlah daun tanaman jabon
3. Ketinggian tempat jabon yang terbaik
adalah pada ketinggian 116 m dpl dengan jumlah daun rata-rata 11 helai.
Maka dari itu penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan
unsure hara dalam tanah. Rendahnya unsure hara di dalam tanah akan
mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Melalui pemupukan unsure hara
dalam tanah dapat dipenuhi, unsure hara yang dibutuhkan tanaman selama masa
pertumbuhan dan perkembangannya ada 16 unsur dapat dibagi menjadi unsure hara
makro dan mikro, merupakan unsure hara esensial yaitu unsure yang fungsinya
dalam tanaman tidak bisa digantikan oleh unsur-unsur hara esensial seperti 6
hara makro dan 7 hara mikro yang dapat diserap oleh tanaman lewat tanah. Hal
ini sesuai dengan ayat Al-Qur’an surah al-a’raf:58 Allah menciptakan tanah
sebagai media tanam bagi tumbuhan yang terdapat unsure hara di dalam tanah.
DAFTAR
PUSTAKA
Lakitan, B. 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Sutedjo.
2010. Teknologi Konservasi Tanah dan Air.
Jakarta: Rineka Cipta
Wahyudi,
Agus. Indriyanto & Melya Riniarti 2014. Upaya
Perbaikan Pertumbuhan Tanaman
Jabon (Anthocephalus cadamba) dengan Pemberian Pupuk Kompos
Kotoran Sapi Pada Beberapa Ketinggian Tempat. Bandar Lampung Jurnal Sylva Lestari ISSN 2339-0913 Volume 2
Nomor 2
.
Komentar
Posting Komentar